Setelah menginvestasikan ratusan ribu bahkan jutaan rupiah untuk mikrofon, sobat mungkin ingin mengetahui cara merawatnya dengan benar. Merawat atau menyimpan mikrofon bukanlah sesuatu yang begitu sulit, hanya dibutuhkan pengetahuan yang cukup tentang tata cara merawatnya dan barang-barang yang dianggap dapat membantu. Oleh sebab itu, cukup ikuti pedoman umum yang biasa dilakukan oleh sound engineer atau musisi agar mikrofon sobat selalu dalam kondisi prima.
Konsepnya cukup sederhana, kondisi mikrofon sobat akan ditentukan dari cara merawatnya. Jadi, tanamkan selalu konsep itu dalam pikiran kita agar investasi yang kita keluarkan memang tidak terbuang percuma karena keteledoran kita.
Perawatan Harian
Satu hal lagi yang harus diingat saat menggunakan mikrofon ialah menahan diri sobat untuk meniupnya. Saya juga yakin jika sobat pasti pernah melihat seseorang di atas panggung atau di studio meniup mikrofon untuk untuk mendengar apakah mikrofon tersebut berfungsi. Sebenarnya cara tersebut bukan cara profesional menggunakan mikrofon karena meniup mikrofon adalah salah satu penyebab kerusakan diafragma di beberapa mikrofon, terutama mikrofon ribbon (pita) yang sobat juga tahu kalo mikrofon Ribbon harganya mahal. Jadi salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengetahui mikrofon itu berfungsi cukup dengan ucapkan dengan suara yang normal. Sobat tidak perlu berteriak atau meniup ke arah mikrofon apa pun kecuali, gaya penyanyi di band sobat-sobat seperti itu.
Dalam kasus seperti ini menggunakan mikrofon dinamik adalah pilihan yang paling tepat. Mikrofon dinamik, di sisi lain, lebih tahan lama, itulah sebabnya mengapa sering digunakan saat live dan pada instrumen drum yang rentan terkena pukulan stik. Sebaliknya, mikrofon condenser dan ribbon memerlukan perlakuan yang lebih teliti, karena faktanya jika tidak ditangani dengan baik ke dua mikrofon itu akan mudah rusak, misalnya, jika sobat menjatuhkan mikrofon kondensor atau mikrofon ribbon, sobat dapat merusaknya seketika itum dan in juga lasan logis lainnya untuk memiliki stand mikrofon yang kokoh. Perawatan harian lainnya ialah selalu usahakan untuk menjauhkan mikrofon dari debu dan kelembaban tinggi. Debu mungkin adalah musuh nomor satu mikrofon karena debu dapat menempel pada diafragma dan mengurangi sensitivitas mikrofon atau bahkan mengubah respons frekuensinya. Selalu tutupi mikrofon saat tidak digunakan.
Penyimpanan
Sebagian besar musisi atau audio engineer profesional memiliki loker mikrofon, tempat mereka menyimpan mikrofon dengan aman saat tidak digunakan. Loker mikrofon tersedia dalam beberapa variasi. Sobat juga dapat membuat kotak terkunci khusus yang dilengkapi dengan bantalan busa yang memiliki ruang untuk setiap mikrofon, atau dapat menyimpan mikrofon di dalam kantong atau casingnya (jika mikrofon dilengkapi dengan casing) di dalam lemari atau kabinet.
Terlepas dari jenis lemari penyimpanan yang dimiliki, coba tangani mikrofon sesedikit mungkin. Faktanya, jika memiliki mikrofon yang sering Digunakan, saya sarankan untuk meletakkannya pada stand yang aman daripada berulang kali menyeretnya keluar dari wadah atau lemari penyimpanannya. Intinya, jika membiarkan mikrofon di luar stand, tutupi mikrofon dengan kantong plastik dan tutup ujung terbuka di sekitar mikrofon saat tidak digunakan untuk mencegah debu merusak diafragma. Kelembaban juga bisa menjadi masalah besar bagi mikrofon. Jika sobat tinggal di lingkungan yang lembab, simpan mikrofon dengan kantong silika gel di sebelahnya dengan tujuan untuk menyerap kelembapan.
Seperti yang telah disampaikan pada artikel sebelumnya bahwa mikrofon adalah elemen pertama dan terpenting dari tahapan rekaman. Perawatan dan pemeliharaan yang tepat sangat penting. Jaga mikrofon sobat, dan mereka akan menjaga sobat.
ARTICLE TERKINI
Author :
Article Date : 22/03/2021
Article Category : Tips & Gears
0 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Please choose one of our links :