Jenis Jamur Beracun, Jangan Sampai Salah Makan!

Jamur memang menjadi salah satu bahan makanan yang banyak dikonsumsi masyarakat dunia nih, Superfriends. Tumbuhan yang satu ini memang banyak ditemukan di daerah tropis kayak Indonesia, khususnya di daerah pedalaman hutan.

Tapi, dari sekian banyak jenis jamur, ternyata ada jamur-jamur yang nggak bisa dikonsumsi, lho. Berikut ini beberapa jenis jamur beracun, jangan sampai salah makan ya, Superfriends!

[readalso url=21776]

Destroying Angel

Image source: cpr.org

Jenis jamur beracun yang pertama yaitu ada Destroying Angel, spesies jamur putih beracun dalam genus Amanita. Jamur beracun dengan nama ilmiah Amanita Bisporigera ini biasa tumbuh bagian timur dan barat Amerika Utara dan Eropa Superfriends.

Biasanya, spesies jamur ini tumbuh di dekat tepi hutan dan bisa ditemukan pada halaman berumput dekat pohon serta semak. Racun yang ditemukan dalam jamur ini adalah amatoksin yang menghambat RNA polimerase II dan III.

Bahkan, menelan setengah dari jamur ini bisa berakibat fatal kalau nggak segera diobati lho, Superfriends. Apalagi kalau sampai menelan jamur ini, bisa menyebabkan kerusakan hati dan ginjal. Beberapa gejalanya yaitu muntah, kejang, kram, delirium, sampai diare!

Jamur Sayap Malaikat (Pleurocybella porrigens)

Image source: messiah.edu

Salah satu jenis jamur beracun ini memang terlihat kayak jamur tiram yang bisa dimakan. Sesuai dengan namanya, jamur ini berwarna putih bersih, lebar dan mirip sayap malaikat, Superfriends.

Awalnya, Jamur Sayap Malaikat pernah dikonsumsi selama beberapa tahun, namun hal itu berubah pada tahun 2004 ketika sekitar 60 orang di Jepang keracunan setelah memakannya. Kasus selanjutnya, pada 2009 seorang pria berusia 65 tahun meninggal karena ensefalopati (penyakit otak) setelah makan jamur sayap malaikat, Superfriends.

Banyak dari mereka yang meninggal memang punya masalah ginjal atau hati yang sudah ada sebelumnya. Cara racunnya bekerja pun nggak dipahami dengan baik dalam jamur ini, namun asam amino yang unik telah diidentifikasi dan membunuh sel-sel otak hewan di laboratorium, Superfriends.

Death Cap (Amanita phalloides)

Image source: stuff.co.nz

Jamur beracun selanjutnya yaitu ada jamur Death Cap yang merupakan tanaman asli Eropa dan mudah ditemukan di hutan. Jamur beracun yang biasanya tumbuh di bawah pohon ek ini mirip dengan beberapa jamur yang dapat dimakan, terutama jamur jerami padi yang dimakan di seluruh Asia.

Jadi, wajar saja kalau jamur Death Cap ini seringkali nggak sengaja dikonsumsi oleh imigran dari negara Asia. Racun utama dalam jamur ini yaitu Î-amanitin (amatoxin). Racun ini langsung menyerang hati dan ginjal dan membuat orang yang menelan racun ini koma, Superfriends!

Bahkan, 30 gram (1 oz) atau sekitar setengah jamur ini saja diperkirakan sudah cukup untuk membunuh orang dewasa, lho. Selain itu, toksisitas tutup kematian tetap nggak berubah walaupun jamur ini sudah dimasak, dikeringkan, atau dibekukan, Superfriends.

[readalso url=22639]

Fly Agaric (Amanita muscaria)

Image source: amazon.com

Satu lagi nih Superfriends, ada jamur Fly Agaric yang menjadi jamur payung ikonik dan biasa ada di visualisasi dongeng. Jamur beracun ini bisa dibilang mudah dikenali, karena topi merah cerah dan bintik-bintik putih.

Meskipun bisa jadi anak-anak yang nggak diperhatikan akan memakannya, kurang jelas mengapa anjing (dan kadang-kadang kucing) tampaknya menyukai mereka. Sayangnya, Fly Agaric bahkan lebih beracun bagi hewan-hewan ini dan selalu mematikan, Superfriends.

Agen toksik utama dalam Amanita muscaria adalah muscimol dan asam ibotenic. Keduanya bertindak pada sistem saraf pusat yang menyebabkan hilangnya koordinasi, agitasi dan mual, serta dalam beberapa kasus bisa menimbulkan halusinasi, Superfriends.

So, itulah beberapa jenis jamur beracun yang harus lo ketahui. Jadi, jangan sampai salah makan saat berpetualang ya, Superfriends. Selamat berpetualang!