Close burger icon

HELLO THERE, SUPER USER !

Please Insert the correct Name
Please Select the gender
Please Insert the correct Phone Number
Please Insert the correct User ID
show password icon
  • circle icon icon check Contain at least one Uppercase
  • circle icon icon check Contain at least two Numbers
  • circle icon icon check Contain 8 Alphanumeric
Please Insert the correct Email Address
show password icon
Please Insert the correct Email Address

By pressing Register you accept our privacy policy and confirm that you are over 18 years old.

WELCOME SUPER USER

We Have send you an Email to activate your account Please Check your email inbox and spam folder, copy the activation code, then Insert the code here:

Your account has been successfully activated. Please check your profile or go back home

Reset Password

Please choose one of our links :

Rough Trade, Dari Toko Musik Jadi Ikon Musik

Author :

Article Date : 02/04/2021

Article Category : Super Buzz

Kecintaan Geoff Travis terhadap musik punk rock memang diketahui sangat besar. Rasa cinta tersebut juga yang melandasi keinginan Geoff Travis untuk mendirikan sebuah toko musik yang lambat laun bermetamorfosis sebagai salah satu label rekaman fenomenal di Inggris pada dekade 1970-an bernama Rough Trade. 

Ketika mendirikan Rough Trade sebagai sebuah toko musik di tahun 1976, Geoff Travis menginginkan sebuah lingkungan komunitas yang saling bersinergi satu sama lain di kota asalnya, London. Mengingat London merupakan salah satu kota terbesar di dunia dan Inggris sedang mengalami revolusi baik dalam situasi sosial, ekonomi, dan skena musik, Geoff Travis menginginkan Rough Trade memiliki identitas yang bersanding sepadan dengan City Lights Bookstore, sebagai tempat berkembangnya musik reggae dan garage rock di Amerika Serikat. Demi menjalankan misinya dengan baik, Geoff Travis meminta bantuan dari salah satu pelanggan setianya, Steve Montgomery untuk berperan sebagai manajer toko dan Richard Scott sebagai pengelola toko di tahun 1977. Dalam suatu kesempatan, Geoff Travis pernah menjelaskan bahwa nama tokonya, Rough Trade, diambil dari nama band punk asal Kanada. 

Reputasi Rough Trade dalam satu tahun beroperasi semakin besar sebagai salah satu tujuan utama para penikmat musik di seluruh dunia. Bahkan, di skena punk Eropa, nama Rough Trade seakan memiliki kekuatan tersendiri yang dapat membantu mendongkrak popularitas musisi. Setidaknya itu yang datang di benak Metal Urbain. Metal Urbain merupakan band punk Prancis yang terbentuk di tahun 1976. Di tahun 1978, mereka memutuskan untuk mendatangi Rough Trade di Inggris. Tujuan band punk tersebut adalah untuk meminta bantuan Rough Trade untuk mempublikasikan album mereka. Awalnya, kesepakatan tersebut hanya menempatkan Rough Trade sebagai distributor pusat untuk kawasan Inggris. Namun, Rough Trade akhirnya membantu Metal Urbain untuk menyempurnakan proses produksi dari album tersebut. Sehingga, album Metal Urbain merupakan hasil purwarupa dari Rough Trade sebelum mereka resmi membuka divisi label rekaman.

Dengan seakan memiliki andil yang kuat dalam produksi album Metal Urbain, Rough Trade pun akhirnya menginisiasi sebuah jaringan distribusi musik di Inggris dengan nama The Cartel. Rough Trade pun mencoba untuk melebarkan jaringan tersebut dengan mengajak toko musik independen lainnya yang tersebar di seluruh Inggris Raya. Jaringan distribusi musik tersebut memusat di toko Rough Trade tersebut juga membantu label rekaman kecil kala itu, seperti Factory Records dan 2 Tone Records untuk dapat memasarkan musik mereka ke seluruh penjuru Inggris. Meskipun Rough Trade menerima berbagai macam karya musik, namun inisiasi The Cartel tersebut difokuskan untuk memberi wadah promosi pada karya-karya musik new wave dan post-punk yang cukup menjamur di Eropa di akhir tahun 1970-an hingga awal tahun 1980-an. Rough Trade juga menjadi pusat distribusi untuk berbagai macam literatur independen, seperti fanzine No Cure saat itu.

Sembari menjalankan jaringan distribusi musiknya, Rough Trade pun perlahan mulai beroperasi sebagai label rekaman independen secara profesional. Di tahun 1978, Rough Trade memutuskan untuk merilis sebuah single dari Augustus Pablo. Augustus Pablo merupakan musisi reggae yang menjadi bagian dari proses formatif Rough Trade sebagai label rekaman. Di luar Augustus Pablo, Rough Trade juga merilis mini album debut dari Cabaret Voltaire dan single kedua dari Stiff Little Fingers di masa awal beroperasi sebagai label rekaman independen. Ketiga rilisan awal tersebut ternyata membawa dampak yang cukup baik terhadap nama Rough Trade sebagai sebuah label rekaman. Akhirnya, Rough Trade pun meneruskan trennya dengan merilis single demi membantu promosi berbagai macam band punk dari Inggris dan luar Inggris, seperti The Monochrome Set, Subway Sect, Swell Maps, Electric Eels, Spizzoil, dan Kleenex. Meskipun semakin banyak band yang ingin ikut bagian di masa-masa formatif Rough Trade sebagai label rekaman, Geoff Travis dan rekan-rekannya masih belum yakin untuk mencoba memproduksi sekaligus merilis album penuh.

Barulah di tahun 1979, Rough Trade akhirnya percaya diri untuk merilis album penuh dan menancapkan kontribusinya secara penuh sebagai label rekaman independen. Album pertama yang dirilis di bawah label Rough Trade adalah album Inflammable Material yang merupakan album debut dari Stiff Little Fingers. Secara mengejutkan album perdana dari band punk Irlandia tersebut berhasil mendapatkan posisi ke-14 di chart album Inggris Raya. Album perdana yang dirilis oleh Rough Trade tersebut juga menjadi album pertama dalam sejarah musik Inggris yang berhasil terjual lebih dari 100.000 keping dari rilisan label rekaman independen. Pencapaian yang didapatkan oleh Rough Trade di awal kariernya sebagai label rekaman mendapatkan eksposur yang cukup besar dan berhasil menjadi salah satu subyek atau fokus dokumenter untuk program televisi South Bank Show. 

Perjalanan Rough Trade sebagai label rekaman independen pun sempat mendapatkan kendala. Di tahun 1982, asosiasi label rekaman di Inggris memutuskan untuk membeli seluruh aset sekaligus jalur distribusi dari Rough Trade. Namun pengelolaan baru tersebut berujung kepada kebangkrutan Rough Trade. Namun, di tahun 2000 Geoff Travis menghidupkan kembali Rough Trade. Reinkarnasi Rough Trade kali ini lahir dari kerja sama antara Geoff Travis dan Jeannette Lee yang merupakan mantan anggota dari band post-punk, Public Image Ltd. Geoff Travis dan Jeannette Lee berkeinginan untuk menjaga Rough Trade tetap menjadi label rekaman independen. Namun di tahun 2002, BMG membeli label rekaman tersebut dan memupus harapan Rough Trade untuk kembali menjadi label musik independen.

Image courtesy of Martin Goodacre

PERSONAL ARTICLE

ARTICLE TERKINI

Tags:

0 Comments

Comment
Other Related Article
image article
Super Buzz

DAMON ALBARN KENALKAN “PARTICLES”, PEMBUKA ALBUM SOLO KEDUA

Read to Get 2 Point
image arrow
image article
Super Buzz

Finneas Rilis Single Kedua ‘The 90s’ untuk Album Debutnya

Read to Get 2 Point
image arrow
image article
Super Buzz

Rapper Jayko Kolab dengan Shagia di Single ‘Got A Plan’

Read to Get 2 Point
image arrow
image article
Super Buzz

Poppy Rilis Video Klip Terinspirasi Tim Burton

Read to Get 2 Point
image arrow
image article
Super Buzz

Car Seat Headrest Hadirkan Nuansa Berbeda dari Album Terakhirnya

Read to Get 2 Point
image arrow
image article
Super Buzz

Gitaris Terbaik Dunia Menurut Industri Musik Mancanegara

Read to Get 2 Point
image arrow
image article
Super Buzz

Produktifnya Tim Burgess Vokalis The Charlatans: Siapkan Album Solo Baru

Read to Get 2 Point
image arrow
image article
Super Buzz

Imagine Dragons Rilis Dua Single Baru Sekaligus “Follow You” dan “Cutthroat”

Read to Get 2 Point
image arrow
image article
Super Buzz

Grammys 2021 Hadir Penuh Kejutan

Read to Get 2 Point
image arrow
image article
Super Buzz

Black Sabbath Ungkap Kabar Terbaru Tentang Proyek Film Biopik

Read to Get 2 Point
image arrow
1 /