Close burger icon

HELLO THERE, SUPER USER !

Please Insert the correct Name
Please Select the gender
Please Insert the correct Phone Number
Please Insert the correct User ID
show password icon
  • circle icon icon check Contain at least one Uppercase
  • circle icon icon check Contain at least two Numbers
  • circle icon icon check Contain 8 Alphanumeric
Please Insert the correct Email Address
show password icon
Please Insert the correct Email Address

By pressing Register you accept our privacy policy and confirm that you are over 18 years old.

WELCOME SUPER USER

We Have send you an Email to activate your account Please Check your email inbox and spam folder, copy the activation code, then Insert the code here:

Your account has been successfully activated. Please check your profile or go back home

Reset Password

Please choose one of our links :

Epitaph Records, Label Rekaman Ikonis Milik Brett Gurewitz

Jika bicara mengenai pergerakan skena punk melalui karya-karya musiknya, nama Epitaph Records merupakan salah satu nama yang bisa dibilang jadi pionir untuk mengembangkan potensi di industri musik. Terbentuk di tahun 1981, Epitaph Records hingga saat ini masih terus berkontribusi dalam mengibarkan sayap skena punk melalui rilisan-rilisan, baik yang berasal dari musisi yang lebih dulu established maupun kolektif baru yang ikut meramaikan pergerakannya.

Epitaph Records didirikan oleh Brett Gurewitz yang merupakan salah satu pendiri band punk legendaris bernama Bad Religion. Salah satu alasan utama didirikannya Epitaph Records adalah sebagai sebuah sarana bagi Brett Gurewitz merilis karya-karya dari Bad Religion. Sebagaimana yang kita ketahui, bahwa skena punk memiliki semangat DIY yang cukup besar untuk memaksimalkan segala potensi yang dimiliki di dalamnya. Mendirikan label rekaman juga merupakan buah hasil dari semangat DIY tersebut. Nama Epitaph Records sendiri diambil dari sebuah lagu berjudul Epitaph milik King Crimson. Judul lagu tersebut diakui oleh Brett Gurewitz sangat menempel di dalam benak pikirannya, sehingga judul tersebut jadi nama yang tepat untuk digunakan sebagai Epitaph Records.

Rilisan pertama yang diproduksi dan didistribusi oleh Epitaph Records adalah EP self-titled dari Bad Religion di tahun 1981 dan dilanjutkan dengan album perdana band punk tersebut berjudul How Could Hell Be Any Worse? di tahun berikutnya. Album penuh perdana yang digarap oleh Bad Religion juga merupakan album penuh pertama yang keluar dari dapur produksi Epitaph Records. Selain Bad Religion dalam rentang tahun 1981 hingga 1982, Epitaph Records juga mengajak kerja sama salah satu band yang berasal dari skena punk California, The Vandals dengan merilis mini album debut mereka berjudul Peace thru Vandalism. Setelah merilis EP dari The Vandals, Epitaph Records pun kembali memproduksi album penuh berjudul Into the Unknown dan EP Back to the Known dari Bad Religion di tahun 1983. 

Setelah merilis dua produksi untuk Bad Religion, Brett Gurewitz sempat vakum dalam memegang kendali Epitaph Records dan juga perannya sebagai pemain gitar untuk Bad Religion. Sosok penting bagi skena punk California tersebut harus beristirahat sejenak akibat permasalahan kesehatan dan jiwanya. Brett Gurewitz baru kembali aktif di tahun 1987 dan langsung mengejar ketinggalan dari berbagai macam aspek. Bahkan saat kembali, Brett Gurewitz pun akhirnya mengubah sistem operasi Epitaph Records menjadi sebuah perusahaan rekaman yang lebih baik. Satu tahun kemudian, Epitaph Records membuktikan semangat barunya dengan merilis album perdana dari L7. Rilisnya album L7 juga menandakan sebuah perkembangan dalam bisnis Epitaph Records. Di waktu yang sama, Epitaph Records bekerja sama dengan Chameleon untuk membantu proses distribusi karya-karya yang dirilis oleh record label punk tersebut. Chameleon merupakan sebuah perusahaan distribusi musik yang dibentuk oleh Stephen Powers yang sebelumnya merupakan salah satu petinggi Capitol Records.

Di akhir tahun 1980-an, Epitaph Records melangsungkan kerja sama dengan salah satu band punk yang juga populer dan kini terbilang legendaris, yaitu NOFX. Kerja sama tersebut membuktikan bahwa Epitaph Records bukan hanya sebuah label rekaman independen yang mengurus band-band baru saja. Namun juga mulai ingin bersaing di pangsa pasar yang lebih besar. Bersama NOFX, Epitaph Records merilis album kedua band besutan Fat Mike tersebut berjudul S&M Airlines. Di dalam album tersebut, Brett Gurewitz tidak hanya mengambil peran sebagai pihak Epitaph Records saja, bersama rekan satu band-nya di Bad Religion, Greg Graffin, Brett Gurewitz juga mengisi vokal untuk album NOFX tersebut. Setelah merilis album NOFX, Epitaph Records pun kembali merilis dua buah album untuk Bad Religion, No Control dan Against the Grain. Kedua album tersebut berhasil terjual sebanyak 60,000 dan 100,000 keping.

Di awal dekade 1990-an, nama Epitaph Records semakin menarik banyak perhatian band-band berlanggam punk. Di tahun 1993 saja, Epitaph Records tercatat berhasil melangsungkan kerja sama dengan Pennywise, Down by Law, Coffin Break, The Offspring, Rancid, RKL, SNFU, Total Chaos, dan Claw Hammer. Semakin besar band yang harus dikelola, akhirnya membuat Epitaph Records harus memindahkan kantornya ke Los Angeles. Di tahun 1994, Brett Gurewitz pun akhirnya memutuskan keluar dari dalam tubuh Bad Religion dan fokus untuk membangun Epitaph Records untuk memiliki reputasi yang lebih besar lagi. Perginya Brett Gurewitz juga jadi penanda berakhirnya afiliasi Bad Religion dan Epitaph Records saat itu. Meskipun ditinggal salah satu nama besar yang dinilai mampu mendongkrak angka penjualan, nyatanya NOFX, Rancid, dan The Offspring berhasil menjadi kelompok musik yang membawa Epitaph Records ke puncak industri mainstream. Album-album yang dirilis oleh ketiga band tersebut bersama Epitaph Records berhasil menjadi hits dengan angka penjualan yang terbilang fantastis.

Berkat penjualan tinggi yang diraih Rancid melalui Epitaph Records, band punk tersebut pun akhirnya berhasil tampil untuk program televisi, Saturday Night Live. Sejak saat itu, Epitaph Records pun semakin dianggap sebagai sebuah tujuan bagi banyak band punk Amerika Serikat untuk merilis karya-karyanya. Di tahun 2001, Brett Gurewitz pun kembali mengisi Bad Religion dan band yang didirikannya pun akhirnya kembali masuk ke dalam bagian Epitaph Records. Di tahun 2010, Epitaph Records pun mencoba melebarkan sayap di luar ranah punk dan post-hardcore dengan bekerja sama dengan Weezer untuk albumnya yang berjudul Hurley. Hingga saat ini, Epitaph Records dinilai merupakan salah satu label rekaman punk yang cukup sukses di ranah mainstream.

Image courtesy of Epitaph Records

ARTICLE TERKINI

Author :

Article Date : 31/03/2021

Article Category : Super Buzz

Tags:

0 Comments

Comment
Other Related Article
image article
Super Buzz

DAMON ALBARN KENALKAN “PARTICLES”, PEMBUKA ALBUM SOLO KEDUA

Read to Get 2 Points
image arrow
image article
Super Buzz

Rapper Jayko Kolab dengan Shagia di Single ‘Got A Plan’

Read to Get 2 Points
image arrow
image article
Super Buzz

Poppy Rilis Video Klip Terinspirasi Tim Burton

Read to Get 2 Points
image arrow
image article
Super Buzz

Car Seat Headrest Hadirkan Nuansa Berbeda dari Album Terakhirnya

Read to Get 2 Points
image arrow
image article
Super Buzz

Gitaris Terbaik Dunia Menurut Industri Musik Mancanegara

Read to Get 2 Points
image arrow
image article
Super Buzz

Produktifnya Tim Burgess Vokalis The Charlatans: Siapkan Album Solo Baru

Read to Get 2 Points
image arrow
image article
Super Buzz

Imagine Dragons Rilis Dua Single Baru Sekaligus “Follow You” dan “Cutthroat”

Read to Get 2 Points
image arrow
image article
Super Buzz

Grammys 2021 Hadir Penuh Kejutan

Read to Get 2 Points
image arrow
image article
Super Buzz

Black Sabbath Ungkap Kabar Terbaru Tentang Proyek Film Biopik

Read to Get 2 Points
image arrow
image article
Super Buzz

6 Lagu Yang Bikin Semangat Untuk Awali Hari!

Read to Get 2 Points
image arrow
1 /

Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive