Tim Burgess sedang dalam mode produktif. Setelah merilis album solo kelimanya bertajuk I Love the New Sky pada Mei 2020, frontman dari band rock Inggris, The Charlatans, tersebut sudah mempersiapkan album solo berikutnya.
Padahal setelah merilis album solo keliamnya, di tahun yang sama tepatnya pada November 2020, Tim Burgess juga sempat merilis EP bertajuk The Ascent Of The Ascended. Sebuah jeda waktu yang cukup singkat bagi seorang musisi dalam mempersiapkan karya musik.
Rupanya pandemi COVID-19 yang bikin berbagai kegiatan terbatas, termasuk acara musik dan tur tertunda hingga batal, bikin Tim Burgess punya cukup banyak waktu luang untuk fokus memproduksi karya baru. Pada wawancara terbarunya di Rockonteurs podcast, Tim Burgess menjelaskan kegiatannya belakangan ini untuk mempersiapkan album solo terbarunya.
"Saya berada di Rockfield di Wales, semua orang mengenakan masker dan menjalankan protokol kesehatan. Saya sendiri di sini melakukan rekaman untuk album solo. Saya bersama dua orang lain, satunya engineers dan satunya lagi produser," kata Tim Burgess.
"Satu orang lebih mengusung musik elektronik dan satunya lagi bermain drum, jadi ini adalah sebuah kombinasi yang sangat bagus," ujar sosok bernama asli Timothy Allan Burgess.
Tim Burgess yang menandai karier solo dengan album debutnya I Believe pada 2003 memang cukup aktif mengumpulkan inspirasi untuk lagu-lagu barunya. Terlebih dengan kondisi pandemi seperti sekarang bikin Tim Burgess punya banyak waktu luang untuk mencari inspirasi.
"Saya punya cukup banyak stok lagi. Saya bisa mencatatnya atau menemukannya di memo suara di ponsel saya. Kadang-kadang saya menggunakan ketukan drum dari tutorial di YouTube hanya untuk membuat irama saya tepat. Saya menulis lagu-lagu ini di rumah dan mencoba melakukan itu setiap hari," jelas Tim Burgess.
Pada percakapan di podcast itu, Tim Burgess juga membicarakan tentang nasib The Charlatans. Band yang terbentuk sejak 1988 tersebut belakangan ini tidak terdengar suaranya juga tidak mengeluarkan karya baru sama sekali.
Terakhir kali The Charlatans merilis album terjadi pada 2017 dengan tajuk Different Days. Album studio ke-13 itu menghadirkan beberapa kolaborator seperti Paul Weller, Gillian Gilbert, Stephen Morris, hingga Sharon Horgan. Album ini terbilang mendapat review positif dari berbagai kritikus musik.
Pada kesempatan wawancara di podcast, Tim Burgess meyakinkan para penggemar The Charlatans bahwa para personel akan kembali berkumpul setelah pembatasan bepergian dicabut dan akan segera memulai proses pembuatan album baru.
“The Charlatans adalah hal yang sama sekali berbeda,” kata Tim Burgess menjelaskan bahwa mengerjakan materi band sangat berbeda dengan mengerjakan album solo. “Kami semua berkumpul dan membawa banyak hal, hal-hal yang belum selesai, bersama-sama dan melihat apakah itu berhasil. Dengan barang-barang saya, saya menulis lagu, dan kemudian mencoba dan mencari cara terbaik agar orang-orang dapat mendengarkannya.”
"Kami akan bertemu kembali secepatnya setelah lockdown selesai. Kami selalu berusaha terbuka dengan The Charlatans, pa yang akan menakjubkan jika kita semua tahu bersama-sama; penonton untuk mengetahui jenis suara yang akan kami buat, band untuk mengetahui jenis suara apa yang akan kami buat. Kami tidak tahu dan itu hal yang baik," jelas Tim Burgess.
Di luar aktivitas bermusik, Tim Burgess punya kesibukan lain selama pandemi. Tim Burgess membuat tagar #TimsTwitterListeningParty di akun Twitter miliknya. Tim Burgess bersama beberapa musisi lainnya akan membuat daftar dari lagu-lagu pilihan mereka, lengkap dengan beberapa penjelasan tentang lagu tersebut.
Sedangkan para penggemar nantinya akan mengamati sambil mendengarkan daftar lagu pilihan tersebut. Menurut Tim, cara ini adalah salah satu cara yang cukup menarik dalam mendengarkan sebuah lagu atau album, sebuah pengalaman baru yang melibatkan para musisi dan penggemarnya secara langsung.
#TimsTwitterListeningParty sebetulnya sudah dimulai hampir satu dekade yang lalu, tapi terbatas hanya bagi karya-karya milik The Charlatans atau proyek solonya.
Sedangkan kini Tim mulai mengajak para musisi lainnya, salah satunya yang ramai dibicarakan adalah saat Paul Arthurs alias Bonehead, gitaris Oasis yang membahas fakta-fakta menarik seputar album kompilasi The Masterplan yang dirilis tahun 1998 silam. Kemudian Peter Hook, pemain bass dari New Order dan Joy Division, yang bercerita tentang album legendaris Unknown Pleasures milik Joy Division rilisan tahun 1979.
"Orang-orang akan merasa cemas ketika mereka mulai menyadari mereka berada sendirian di rumah, dan merasa akan lebih aman jika ada orang lain di sekitarnya, apalagi setelah sekian lama tidak bertemu. Anda mungkin mendengarkan beberapa rilisan ini sendirian, namun akan ada seseorang di Meksiko, Australia atau mungkin Finlandia yang mendengarkan hal yang sama persis pengalamannya seperti kalian," terang Tim Burgess.
ARTICLE TERKINI
0 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Please choose one of our links :