Tren musisi bedroom pop kerap kali mendapatkan stigma yang kurang baik di anggapan para penikmat industri musik. Namun pada kenyataannya, banyak musisi bedroom pop yang berhasil meraih popularitas berkat aspek dan kualitas musik yang dimiliki mereka. Salah satunya hadir melalui Girl In Red yang berencana untuk segera merilis album perdananya dalam waktu dekat. Dalam penggarapan albumnya, Girl In Red bekerja sama dengan Finneas sebagai salah satu produser dan kolaborator. Finneas merupakan saudara laki-laki sekaligus produser untuk setiap karya musik yang dirilis oleh Billie Eilish.
Kualitas Finneas sebagai produser memang sudah tidak bisa diragukan lagi. Hal itu juga yang membuat Girl In Red bekerja sama dengan produser pria berusia 23 tahun tersebut. Salah satu single yang dikerjakan oleh Girl In Red bersama Finneas ini juga baru saja dirilis dengan harapan untuk menyambut album perdananya nanti. Single terbaru Girl In Red ini dirilis dengan judul Serotonin. Pada saat penggarapan materinya, Marie Ulven atau yang lebih dikenal dengan nama Girl In Red mendatangi Finneas dengan konsep musik untuk memproyeksikan emosi dirinya.
Menurut Girl In Red konsep musik tersebut dirinya coba aplikasikan sebagai benang merah dari tema personal yang digunakan pada album perdananya nanti. Finneas mengakui bahwa dirinya bangga dan merasa single perdana Girl In Red di tahun 2021 ini menjadi salah satu proyek berkesan yang dirinya jalani. Finneas pun mengakui bahwa single Serotonin bisa menjadi salah satu perwakilan dari gambaran yang akan hadir pada album berjudul If I Could Make It Go Quiet milik Girl In Red nanti.
Girl In Red sempat mengungkapkan bahwa album If I Could Make It Go Quiet merupakan salah satu sarana bagi sang musisi untuk mengenal dirinya sendiri. Lagu-lagu yang ditulis untuk kebutuhan album tersebut datang dari rasa takut baik sebagai seorang manusia yang akan mati kemudian hari atau sebagai makhluk sosial yang tidak akan selamanya menjadi relevan. Girl In Red berharap album perdananya nanti dapat membawa jawaban atas pengalaman hidupnya sebagai manusia. Judul albumnya sendiri sebagai sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Girl In Red atas segala permasalahan yang hadir baik di dalam kepala atau di lingkungannya. Girl In Red sesekali menginginkan kehidupan yang damai, meskipun sulit untuk terealisasi.
Rencananya, album If I Could Make It Go Quiet dari Girl In Red ini akan dirilis pada bulan April mendatang. Sebelum merilis album perdananya, Girl In Red juga pernah merilis dua buah EP di tahun 2018 dan 2019. Kedua EP tersebut merupakan sebuah karya yang cukup spesial bagi Girl In Red. Pasalnya, EP yang dirilis dalam selang waktu satu tahun tersebut merupakan sebuah satu kesatuan. Oleh karena itu, Girl In Red merilis EP tersebut dengan judul Chapter 1 dan Chapter 2. Jauh sebelum merilis kedua EP tersebut, Girl In Red memulai karier musiknya melalui platform Soundcloud.
Musisi asal Norwegia ini merilis musik pop Norwegia di bawah nama Lydia X di tahun 2015. Keinginannya untuk bermusik lahir saat sang ayah memberikan hadiah sebuah mikrofon Blue Yeti dan sejak saat itu, ketertarikan Girl In Red dalam musik semakin membesar. Dirinya mulai fokus untuk belajar dalam aspek penulisan lagu. Sejak saat itu, Marie Ulven pun mulai mengubah personanya dari Lydia X menjadi Girl In Red dan berhasil merilis single perdananya melalui Soundcloud berjudul I Wanna Be Your Girlfriend yang cukup populer di kalangan penikmat musik digital. Single tersebut berhasil mencapai 5 juta pendengar selama 5 bulan.
Popularitas yang didapatkan Girl In Red secara digital pun akhirnya mulai mendapat perhatian di industri musik Norwegia. Di tahun 2018, setelah merilis single I Wanna Be Your Girlfriend di tahun 2018 melalui Apple Music, Girl In Red pun mendapatkan penghargaan pada Gaffa Awards untuk kategori Norwegian Newcomer of the Year di tahun yang sama.
Image courtesy of DIY Mags
ARTICLE TERKINI
Author :
Article Date : 23/03/2021
Article Category : Super Buzz
0 Comments
Daftar dan Dapatkan Point Reward dari Superlive
Please choose one of our links :